Agama di era sekarang ini membuka lembaran harapan karena berbagai survei membuktikan adanya optimisme umat manusia yang menaruh harapan padanya Tetapi di balik dari harapan itu terpampang pula kekecewaan Karena sikap sebagian penganut agama yang eksklusif tertutup membenarkan diri sendiri dan kelompoknya membabi buta terhadap kelompok yang berbeda paham apalagi berbeda agama dan beranggapan bahwa kelompoknyalah merupakan golongan yang selamat kelompok yang berbeda paham dianggap sesat kafir Agama juga gampang dijadikan kendaraan oleh kelompok kelompok tertentu yang ingin memuluskan tujuannya walaupun tujuan tersebut ataupun caranya bertentangan dengan ajaran normatif sebuah agama Secara normatif agama sangat ideal dalam menjunjung terhadap nilai nilai kemanusiaan HAM demokrasi pluralisme inklusifisme dan egalitarianisme Tetapi dari konsep konsep normatif itu pula agama menyimpan term term yang dengan mudah dijadikan justifikasi oleh umatnya untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan konsep konsep yang luhur tersebut Karena itu butuh kerja keras dan cepat untuk menafsirkan dan menjalankan ajaran agama yang lebih membumi tidak eksklusif dan anti kekerasan Hal ini sangat penting agar agama berwajah inklusif dan tetap eksis Agama di era sekarang ini membuka lembaran harapan, karena berbagai survei membuktikan adanya optimisme umat manusia yang menaruh harapan padanya. Tetapi di balik dari harapan itu, terpampang pula kekecewaan. Karena sikap sebagian penganut agama yang eksklusif (tertutup): membenarkan diri-sendiri dan kelompoknya, membabi buta terhadap kelompok yang berbeda paham (apalagi berbeda ...agama) dan beranggapan bahwa kelompoknyalah merupakan golongan yang selamat, kelompok yang berbeda paham dianggap sesat (kafir). Agama juga gampang dijadikan “kendaraan” oleh kelompok-kelompok tertentu yang ingin memuluskan tujuannya, walaupun tujuan tersebut ataupun caranya bertentangan dengan ajaran normatif sebuah agama. Secara normatif, agama sangat ideal dalam menjunjung terhadap nilai-nilai kemanusiaan, HAM, demokrasi, pluralisme, inklusifisme, dan egalitarianisme. Tetapi dari konsep-konsep normatif itu pula, agama menyimpan term-term yang dengan mudah dijadikan justifikasi oleh umatnya untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan konsep-konsep yang luhur tersebut. Karena itu, butuh kerja keras dan cepat untuk menafsirkan dan menjalankan ajaran agama yang lebih membumi, tidak eksklusif, dan anti kekerasan. Hal ini sangat penting, agar agama berwajah inklusif dan tetap eksis.