Pada saat gerakan pendidikan karakter dicanangkan pada tahun 2009 maka semangat mengimplementasikan gagasan itu mulai bergulir pada semua jenjang pendidikan Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai nilai nilai yang diwujudkan dalam perilaku nyata sehari hari yang bersumber dari norma agama etika adat istiadat budaya maupun undang undang atau peraturan Pembangunan karakter sebenarnya sudah lama menjadi kebijakan dan diintervensikan dalam pendidikan Kita mengenal pendidikan agama pendidikan budi pekerti pendidikan moral pancasila pendidikan kewarganegaraan pendidikan kepribadian pembiasaan atau kegiatan intra maupun ekstrakurikuler yang membangun karakter seperti pramuka atau pencinta alam Di lingkungan masyarakat maupun keluarga sebenarnya upaya menumbuhkan karakter yang baik telah banyak dilakukan seperti sopan santun jujur atau bertanggung jawab Namun demikian upaya upaya itu belum secara luas tampak dalam kehidupan sehari hari dan belum menjadi karakter yang menyatu dengan pribadi keseharian Keprihatinan lemahnya karakter generasi bangsa dan kecenderungan kebutuhan manusia yang berkarakter dalam menghadapi persaingan global mendorong pemerintah menggelorakan gerakan baru yang berlabel pendidikan karakter Pendidikan karakter memang tidak dipaksakan sebagai mata kuliah atau pelajaran baru yang harus diajarkan kepada siswa mahasiswa tetapi diintegrasikan secara sistematis pada semua aspek aktivitas pendidikan seperti kegiatan belajar mengajar budaya sekolah maupun ekstrakurikuler Begitu urgennya pendidikan karakter tersebut sehingga pada tingkat program studi upaya mengintervensi kepada mahasiswa terutama calon guru telah dimulai yaitu dengan memasukkan pendidikan karakter sabagai salah satu kompetensi pada mata kuliah yang berkaitan dengan pembelajaran yaitu Proses Belajar Mengajar PBM I II III Praktek Pengalaman Lapangan PPL I Pada mata kuliah tersebut mahasiswa diminta untuk membuat silabus rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan perlengkapannya yang didalamnya memuat aspek aspek karakter seperti pada tujuan indikator kegiatan belajar mengajar maupun penilaian Pada saat gerakan pendidikan karakter dicanangkan pada tahun 2009, maka semangat mengimplementasikan gagasan itu mulai bergulir pada semua jenjang pendidikan. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai nilai-nilai yang diwujudkan dalam perilaku nyata sehari-hari yang bersumber dari norma agama, etika, adat istiadat, budaya, maupun undang-undang atau peraturan. Pembangunan karakter sebenarnya sudah lama ...menjadi kebijakan dan diintervensikan dalam pendidikan. Kita mengenal pendidikan agama, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral pancasila, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan kepribadian, pembiasaan, atau kegiatan intra maupun ekstrakurikuler yang membangun karakter, seperti pramuka atau pencinta alam. Di lingkungan masyarakat maupun keluarga sebenarnya upaya menumbuhkan karakter yang baik telah banyak dilakukan, seperti sopan santun, jujur, atau bertanggung jawab. Namun demikian, upaya-upaya itu belum secara luas tampak dalam kehidupan sehari-hari, dan belum menjadi karakter yang menyatu dengan pribadi keseharian. Keprihatinan lemahnya karakter generasi bangsa dan kecenderungan kebutuhan manusia yang berkarakter dalam menghadapi persaingan global, mendorong pemerintah menggelorakan gerakan baru yang berlabel pendidikan karakter. Pendidikan karakter memang tidak dipaksakan sebagai mata kuliah atau pelajaran baru yang harus diajarkan kepada siswa (mahasiswa), tetapi diintegrasikan secara sistematis pada semua aspek aktivitas pendidikan seperti kegiatan belajar mengajar, budaya sekolah maupun ekstrakurikuler. Begitu urgennya pendidikan karakter tersebut, sehingga pada tingkat program studi upaya mengintervensi kepada mahasiswa terutama calon guru telah dimulai, yaitu dengan memasukkan pendidikan karakter sabagai salah satu kompetensi pada mata kuliah yang berkaitan dengan pembelajaran, yaitu Proses Belajar Mengajar (PBM I, II, III), Praktek Pengalaman Lapangan (PPL I). Pada mata kuliah tersebut mahasiswa diminta untuk membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan perlengkapannya yang didalamnya memuat aspek-aspek karakter, seperti pada tujuan, indikator, kegiatan belajar mengajar, maupun penilaian.