Buku ini akan membuka wawasan baru bahkan terbaru alam pemahaman sastra Zoologi sastra merupakan perpaduan antara ilmu humanis sastra dan ilmu eksakta zoologi Keduanya dirangkum manis dalam kolaborasi metodologis Perpaduan ilmu ini akan membuka mata pemerhati sastra Sastra yang memiliki objek garap hewan ternyata perlu dimunculkan ilmu baru yang bersifat transdidipliner Asal usul dan ruang lingkup zoologi sastra dibahas tuntas Yang dipentingkan dalam buku ini adalah memberikan panduan bagi peneliti sastra yang objek garapnya hewan Manusia memang dekat engan hewan Anusia itu hewan yang berpikir Begitulah filosofi penting yang perlu dipegang teguh pemerhati zoologi sastra Bila era masa lalu kita hanya mengenal fable artinya ilmu sastra tentang hewan ternyata dalam buku ini tersaji zoologi sastra Zoologi sastra membahas tuntas tentang sastra dari kacapandang yang berbeda Tidak hanys ihwal interdisipliner melainkan juga soal transdisipliner dan krosdisipliner dikemukakan dalam buku ini Pembaca akan diajak bertamasya mengelilingi keindahan ilmu baru dalam sastra Sebagai ilmu baru tentang zoologi sastra dalam buku ini masih dibutuhkan langkah langkah Inti zoologi sastra adalah tetap mempelajari manusia dari sisi binatang Binatang adalah simbol kehidupan manusia Para sastrawan sering memanfaatkan ilmu terbaru dalam bidang pemahaman sastra ini Tidak ada yang perlu diragukan untuk memahami sastra dengan perspektif terbaru iniBuku ini akan membuka wawasan baru, bahkan terbaru alam pemahaman sastra. Zoologi sastra merupakan perpaduan antara ilmu humanis (sastra) dan ilmu eksakta (zoologi). Keduanya dirangkum manis dalam kolaborasi metodologis. Perpaduan ilmu ini akan membuka mata pemerhati sastra. Sastra yang memiliki objek garap hewan, ternyata perlu dimunculkan ilmu baru yang bersifat transdidipliner. ...Asal-usul dan ruang lingkup zoologi sastra, dibahas tuntas. Yang dipentingkan dalam buku ini, adalah memberikan panduan bagi peneliti sastra yang objek garapnya hewan. Manusia memang dekat engan hewan. Anusia itu hewan yang berpikir. Begitulah filosofi penting yang perlu dipegang teguh pemerhati zoologi sastra. Bila era masa lalu, kita hanya mengenal fable, artinya ilmu sastra tentang hewan, ternyata dalam buku ini tersaji zoologi sastra. Zoologi sastra membahas tuntas tentang sastra dari kacapandang yang berbeda. Tidak hanys ihwal interdisipliner, melainkan juga soal transdisipliner dan krosdisipliner dikemukakan dalam buku ini. Pembaca akan diajak “bertamasya”, mengelilingi keindahan ilmu baru dalam sastra. Sebagai ilmu baru, tentang zoologi sastra dalam buku ini masih dibutuhkan langkah-langkah. Inti zoologi sastra adalah tetap mempelajari manusia dari sisi binatang. Binatang adalah simbol kehidupan manusia. Para sastrawan sering memanfaatkan ilmu terbaru dalam bidang pemahaman sastra ini. Tidak ada yang perlu diragukan untuk memahami sastra dengan perspektif terbaru ini