Melalui buku ini Prof Suprapto sedang menyadarkan sekaligus memperingatkan kita bahwa Islam itu memang satu tapi ekspresi keberislaman tidak pernah tunggal maka menyeragamkannya bukan hanya tidak perlu tapi juga mustahil Untuk menegaskan itu buku ini juga istimewa karena mengisi ruang kosong yang acap ditinggalkan oleh buku buku bertema serupa Kebanyakan buku bias Jawa sehingga Islam Jawa seolah menjadi representasi tunggal dan paling otoritatif dari manifestasi dialektik antara Islam dan ke Nusantara an Buku ini memperkaya isu dengan menyuguhkan manifestasi lain yakni Islam Lombok Islam Bima dan Islam Sumbawa serta wilayah lain di Nayantara Sungguh buku yang layak dibaca dan perlu setidaknya agar kita tak lagi berkacamata kuda dalam menghayati Islam dan menikmati keberislaman Melalui buku ini, Prof Suprapto sedang menyadarkan sekaligus memperingatkan kita bahwa Islam itu memang satu tapi ekspresi keberislaman tidak pernah tunggal, maka menyeragamkannya bukan hanya tidak perlu tapi juga mustahil. Untuk menegaskan itu, buku ini juga istimewa karena mengisi ruang kosong yang acap ditinggalkan oleh buku-buku bertema serupa. Kebanyakan buku, bias ...Jawa sehingga Islam Jawa seolah menjadi representasi tunggal dan paling otoritatif dari manifestasi dialektik antara Islam dan ke-Nusantara-an. Buku ini memperkaya isu dengan menyuguhkan manifestasi lain, yakni Islam Lombok, Islam Bima, dan Islam Sumbawa serta wilayah lain di Nayantara. Sungguh buku yang layak dibaca dan perlu, setidaknya agar kita tak lagi berkacamata kuda dalam menghayati Islam dan menikmati keberislaman.