Refleksi Reformasi Kebijakan Bahan Bakar Fosil Nasional
Biatna Dulbert Tampubolon, Endi Hari Purwanto & Ajun Tri Setyoko
Telah di baca oleh 3 pemustaka, dengan total durasi baca 00:02:41
Deskripsi Buku
Buku ini membahas kebijakan reformasi subsidi konsumsi bahan bakar fosil yang diterapkan di Indonesia dengan dampak dan tantangannya serta beberapa rekomendasi untuk perbaikan lebih lanjut Perkiraan nilai total subsidi bahan bakar fosil dan kontribusi terhadap emisi belum presisi dan akurat dengan keadaan sebenarnya Hal ini dapat memberikan gambaran besarnya masalah yang dihadapi dan urgensi penanganan untuk masing masing negara Pemerintah Indonesia telah membentuk dua instrumen utama kebijakan dalam reformasi subsidi bahan bakar fosil Ketidakefektifan instrumen kebijakan sebelumnya dalam mengurangi subsidi konsumsi bahan bakar dan adanya kondisi periode transisi sebelum penetapan instrumen kebijakan yang lebih efektif kinerja reformasi dampak perubahan serta kompensasi untuk mengurangi gejolak yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar juga akan dibahas Kami berharap buku ini akan mendorong diskusi lebih lanjut dan berbagi pengetahuan tentang cara terbaik sebagai bahan refleksi reformasi subsidi bahan bakar fosil di Indonesia Buku ini dapat menjadi referensi di kalangan masyarakat khususnya dunia pendidikan dalam memahami konsep reformasi kebijakan bahan bakar fosil di Indonesia maupun negara lain Melalui buku ini penulis juga berharap dapat memberikan insight atau sudut pandang baru kepada masyarakat umum agar dapat lebih efektif dalam mengonsumsi energi dan lebih peduli akan masalah lingkungan Buku ini membahas kebijakan reformasi subsidi konsumsi bahan bakar fosil yang diterapkan di Indonesia dengan dampak dan tantangannya, serta beberapa rekomendasi untuk perbaikan lebih lanjut. Perkiraan nilai total subsidi bahan bakar fosil dan kontribusi terhadap emisi belum presisi dan akurat dengan keadaan sebenarnya. Hal ini dapat memberikan gambaran besarnya masalah yang ...dihadapi dan urgensi penanganan untuk masing-masing negara. Pemerintah Indonesia telah membentuk dua instrumen utama kebijakan dalam reformasi subsidi bahan bakar fosil. Ketidakefektifan instrumen kebijakan sebelumnya dalam mengurangi subsidi konsumsi bahan bakar dan adanya kondisi periode transisi sebelum penetapan instrumen kebijakan yang lebih efektif, kinerja reformasi, dampak perubahan, serta kompensasi untuk mengurangi gejolak yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar juga akan dibahas. Kami berharap buku ini akan mendorong diskusi lebih lanjut dan berbagi pengetahuan tentang cara terbaik sebagai bahan refleksi reformasi subsidi bahan bakar fosil di Indonesia. Buku ini dapat menjadi referensi di kalangan masyarakat, khususnya dunia pendidikan dalam memahami konsep reformasi kebijakan bahan bakar fosil di Indonesia maupun negara lain. Melalui buku ini, penulis juga berharap dapat memberikan insight atau sudut pandang baru kepada masyarakat umum agar dapat lebih efektif dalam mengonsumsi energi dan lebih peduli akan masalah lingkungan.
