Tulisan pertama memfokuskan pada teori motivasi dalam pandangan Islam di mana teori motivasi menurut Islam sangat berbeda dengan teori motivasi Barat Walaupun dalam motivasi Barat memasukan spiritual namun maksud spiritual dalam pandangan Barat berbeda jauh dengan pengertian spiritual dalam agama Islam Dorongan hasrat dalam Islam harus diorientasikan hanya karena Allah semata Beberapa aspek yang ditekankan dalam perspektif Islam adalah keimanan keteguhan hati amalan baik dan niat Uniknya aspek aspek tersebut tidak bisa dijelaskan oleh teori Barat Di sini terulas diskursus motivasi ala Barat dan dalam pandangan Islam Diskursus tersebut diramu dalam buku ini Berbeda dengan artikel pertama artikel kedua mengulas pendekatan pengajaran bagi anak berkebutuhan khusus tunanetra Penulis kedua memaparkan pentingnya pendekatan kejiwaan psikis juga pendekatan seni dalam strategi pengajaran bagi anak berkebutuhan khusus Artikel ketiga menghidangkan penanaman moral karakter dalam pembelajaran dengan pola asuh penanaman religiositas kemandirian dan budi pekerti Pada artikel keempat penulis mengkaji metode irfani yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurutnya metode irfani itu eksklusif menyandarkan pendekatannya pada penyucian jiwa Penulis kelima memberikan formula tentang anak proses pelayanan pendidikan bagi anak yang memiliki bakat khusus Menurut penulis jika ada kesalahan dalam mendiagnosis anak berbakat dalam memberikan metode ajar tentu akan berdampak buruk karena menyebabkan anak berbakat tersebut down Penulis keenam mendiskusikan tentang religiositas dalam kaca pandang Islam yang berpijak pada ordonansi Al Qur an Menurut Iskandar kadangkala seorang yang religius kurang spiritualis hal itu disebabkan pemahamannya tentang agama Islam masih kurang terasah Orang semacam itu perlu mendalami tasawuf Islam sebagai sebuah ilmu spiritualitas kebathinan yang didasarkan pada ajaran Islam Bahasan terakhir menjabarkan tentang stimulasi kecerdasan qolbiyah yaitu melalui pembiasaan pembiasaan bagi anak usia dini Uun Kurniasih membuktikan bahwa semua anak memiliki kecerdasan dengan kecenderungan pada kecerdasan masing masing dengan konsep pembelajaran yang menekankan pada the best process dan the best input yangs berarti proses pembelajaran harus berkualitas berdasarkan pada strategi dan metode pemberian stimulus berupa materi bahan atau media serta kemampuan guru dalam menerapkannya kepada peserta didik Tulisan pertama memfokuskan pada teori motivasi dalam pandangan Islam di mana teori motivasi menurut Islam sangat berbeda dengan teori motivasi Barat. Walaupun dalam motivasi Barat memasukan spiritual, namun maksud spiritual dalam pandangan Barat berbeda jauh dengan pengertian spiritual dalam agama Islam. Dorongan hasrat dalam Islam harus diorientasikan hanya karena Allah semata. ... Beberapa aspek yang ditekankan dalam perspektif Islam adalah keimanan, keteguhan hati, amalan baik, dan niat. Uniknya, aspek-aspek tersebut tidak bisa dijelaskan oleh teori Barat. Di sini terulas diskursus motivasi ala Barat dan dalam pandangan Islam. Diskursus tersebut diramu dalam buku ini. Berbeda dengan artikel pertama, artikel kedua mengulas pendekatan pengajaran bagi anak berkebutuhan khusus (tunanetra). Penulis kedua memaparkan pentingnya pendekatan kejiwaan (psikis) juga pendekatan seni dalam strategi pengajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Artikel ketiga menghidangkan penanaman moral (karakter) dalam pembelajaran dengan pola asuh, penanaman religiositas, kemandirian, dan budi pekerti. Pada artikel keempat, penulis mengkaji metode irfani yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Menurutnya, metode irfani itu eksklusif, menyandarkan pendekatannya pada penyucian jiwa. Penulis kelima memberikan formula tentang anak proses pelayanan pendidikan bagi anak yang memiliki bakat khusus. Menurut penulis, jika ada kesalahan dalam mendiagnosis anak berbakat dalam memberikan metode ajar tentu akan berdampak buruk, karena menyebabkan anak berbakat tersebut down. Penulis keenam mendiskusikan tentang religiositas dalam kaca pandang Islam yang berpijak pada ordonansi Al-Qur’an. Menurut Iskandar, kadangkala seorang yang religius kurang spiritualis, hal itu disebabkan pemahamannya tentang agama Islam masih kurang terasah. Orang semacam itu perlu mendalami tasawuf Islam sebagai sebuah ilmu spiritualitas/kebathinan yang didasarkan pada ajaran Islam. Bahasan terakhir menjabarkan tentang stimulasi kecerdasan qolbiyah yaitu melalui pembiasaan-pembiasaan bagi anak usia dini. Uun Kurniasih membuktikan bahwa semua anak memiliki kecerdasan dengan kecenderungan pada kecerdasan masing-masing, dengan konsep pembelajaran yang menekankan pada the best process dan the best input, yangs berarti proses pembelajaran harus berkualitas berdasarkan pada strategi dan metode pemberian stimulus berupa materi, bahan atau media serta kemampuan guru dalam menerapkannya kepada peserta didik.