Seri Kaidah-Kaidah Hukum Islam; Dalil Ahkam, Dalil Asal versus Dalil Zhahir serta Pembahasan Lainnya

Deskripsi Buku

menarik hati kami untuk menularkan kepada para pembaca agar saling merasakan betapa pada Abad ke 6 H Islam telah merambah seluruh sektor kehidupan sehingga supremasi hukum betul betul dijunjung tinggi baik oleh para penguasa ataupun oleh publik sendiri sehingga para ulamanya begitu berwibawa dalam kapasitasnya mencurahkan perundangan apa pun yang sesuai dengan tuntutan syariat Syeikh Izzuddin Ibnu Abdis Salam beliau dilahirkan di Mesir wafat tahun 660 H bersamaan tahun 1262 M berarti pada periode runtuhnyanya daulah Islamiyah di Andalusia di tahun 634 H dan periode Perang Salib hampir berakhir Seorang penghulu para ulama Sulthanul UlamaAl Muhaddits beliau pula yang telah mengundangkan bahwa seorang raja dari darah budak atau dinasti mamluk itu tetap dituntut untuk membayar kemerdekaan atas dirinya di samping itu beliau sebagai pendukung utama madzhab Asy Syafii sebagaimana yang telah diuraikan oleh Prof Dr TM Hasbi AshShiddieqy dalam bukunya Pengantar Hukum Islam Dalam pada itu sebenarnya kami amat berat untuk menterjemahkan buku ini karena bahasa hukum yang begitu saklek Banyak sekali kalimat kalimat yang terdiri dari untaian sebab akibat jika dan maka Di sisi lain banyak pula untaian premis yang hanya membutuhkan satu jawaban Hal ini yang menjadikan kalimat tampak kaku Semogalah amal ini diterima Allah dan menjadi jariah bagi kami sebagaimana konsepsi yang terdapat dalam kitab Hikam karya beliau Syeikh Abil Fadhal Ahmad ibn Ahmad ibn Abdil Karim As Iskandary yang mengatakan bahwa bilamana amal akhirat itu ketika di dunia telah ada balasannya maka saksikan bahwa yang demikian itu menunjukkan diterima di sisi Allah nanti Dalam pada itu seluruh hadits yang ada dalam buku ini ditulis dengan tanpa menyebut sanad dan rawi memang begitu adanya Boleh jadi karena buku ini ditulis pada kurun kurun awal para ulama tidak begitu membutuhka sanad dan rawi boleh jadi karena sangat masyhur dan mutawatir Sebenarnya kami berkeinginan untuk menuliskan rawi dan sanad tersebut namun karena keterbatasan fasilitas dan waktu kami belum bisa menuliskannya hanya saja beberapa catatan kaki yang akan membantu mencermati permasalahan yang diuraikan sedapat mungkin telah kami cantumkan Semoga buku ini menjadi bagian amal kami dan mendapat ridha Allah SWT Di samping itu jika para pembaca menjumpai kekurangan vmenarik hati kami untuk menularkan kepada para pembaca, agar saling merasakan betapa pada Abad ke-6 H, Islam telah merambah seluruh sektor kehidupan sehingga supremasi hukum betul-betul dijunjung tinggi, baik oleh para penguasa ataupun oleh publik sendiri, sehingga para ulamanya begitu berwibawa dalam kapasitasnya mencurahkan perundangan apa pun yang sesuai dengan tuntutan ...syariat. Syeikh Izzuddin Ibnu Abdis Salam, beliau dilahirkan di Mesir, wafat tahun 660 H. bersamaan tahun 1262 M berarti pada periode runtuhnyanya daulah Islamiyah di Andalusia di tahun 634 H, dan periode Perang Salib hampir berakhir. Seorang penghulu para ulama Sulthanul UlamaAl-Muhaddits, beliau pula yang telah mengundangkan bahwa seorang raja dari darah budak atau dinasti mamluk, itu tetap dituntut untuk membayar kemerdekaan atas dirinya, di samping itu beliau sebagai pendukung utama madzhab Asy-Syafii sebagaimana yang telah diuraikan oleh Prof. Dr. TM. Hasbi AshShiddieqy dalam bukunya Pengantar Hukum Islam. Dalam pada itu, sebenarnya kami amat berat untuk menterjemahkan buku ini, karena bahasa hukum yang begitu saklek. Banyak sekali kalimat-kalimat yang terdiri dari untaian sebab-akibat (jika dan maka). Di sisi lain, banyak pula untaian premis yang hanya membutuhkan satu jawaban. Hal ini yang menjadikan kalimat tampak kaku. Semogalah amal ini diterima Allah dan menjadi jariah bagi kami, sebagaimana konsepsi yang terdapat dalam kitab Hikam karya beliau Syeikh Abil Fadhal Ahmad ibn Ahmad ibn Abdil Karim As-Iskandary yang mengatakan bahwa bilamana amal akhirat itu ketika di dunia telah ada balasannya, maka saksikan bahwa yang demikian itu menunjukkan diterima di sisi Allah nanti. Dalam pada itu, seluruh hadits yang ada dalam buku ini ditulis dengan tanpa menyebut sanad dan rawi, memang begitu adanya. Boleh jadi karena buku ini ditulis pada kurun-kurun awal, para ulama tidak begitu membutuhka sanad dan rawi, boleh jadi karena sangat masyhur dan mutawatir. Sebenarnya kami berkeinginan untuk menuliskan rawi dan sanad tersebut, namun karena keterbatasan fasilitas dan waktu, kami belum bisa menuliskannya, hanya saja beberapa catatan kaki yang akan membantu mencermati permasalahan yang diuraikan sedapat mungkin telah kami cantumkan. Semoga buku ini menjadi bagian amal kami dan mendapat ridha Allah SWT. Di samping itu jika para pembaca menjumpai kekurangan v

Detail Buku