Kesetimbangan Kimia dalam Perspektif Islam ldquo Dia mengajarkan kepada Adam nama nama benda seluruhnya rdquo nbsp melalui Qs Al Baqarah 2 ayat 31 Allah Subhanahu wa Ta rsquo ala menjelaskan bahwa sesungguhnya segala ilmu bersumber dari Nya Hakikat ilmu memang tidak pernah terlepas dari sumbernya Sebagai seorang muslim yang menjadikan Al Qur rsquo an dan As Sunnah sebagai landasan hidup sudah menjadi sebuah keharusan mengembalikan segala perkara dalam hidup kepada hal yang fundamental Syed Muhammad Naquib al Attas seorang cendekiawan muslim pernah berkata bahwa Islam adalah agama yang didasarkan pada pengetahuan Menempatkan pengetahuan pada apa dan ditempatkan di mana adalah sebuah kebijaksanaan Melalui kalamullah Allah tidak pernah mengajarkan untuk membedakan antara ilmu Hadirnya sekularisme pada dunia Barat membuat bergesernya beberapa nilai dalam diri seorang muslim termasuk diantaranya adalah pemisahan akan ilmu agama dan ilmu pengetahuan sehingga bersifat dikotomis Buku ini ditulis sebagai buku pengayaan yang harapanya tidak hanya dapat memberikan wawasan tambahan kepada mahasiswa dan umum tentang kesetimbangan kimia dalam Islam Akan tetapi menyadarkan kembali kepada pembaca bahwa segala ilmu yang ada di bumi ini bersumber dari Allah Subhanahu wa Ta rsquo ala Buku ini tidak hanya disajikan konsep kesetimbangan kimianya saja melainkan disajikan pula konsep keislaman yang sudah dikaji sebelumnya melalui beberapa ahli Adapun konsep keislaman yang tercakup dalam buku ini adalah ayat Al Qur rsquo an Hadits Fiqh Akidah Akhlak dan Sejarah yang berkaitan dengan konsep kesetimbangan kimia Pada akhirnya buku ini membuktikan bahwa ilmu kimia dengan Islam merupakan dua hal yang tidak dikotomis keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain Kesetimbangan Kimia dalam Perspektif Islam “Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya...”, melalui Qs. Al-Baqarah (2) ayat 31; Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa sesungguhnya segala ilmu bersumber dari-Nya. Hakikat ilmu memang tidak pernah terlepas dari sumbernya. Sebagai seorang muslim yang menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai landasan hidup, sudah menjadi sebuah keharusan mengembalikan ...segala perkara dalam hidup kepada hal yang fundamental. Syed Muhammad Naquib al-Attas seorang cendekiawan muslim pernah berkata, bahwa Islam adalah agama yang didasarkan pada pengetahuan. Menempatkan pengetahuan pada apa dan ditempatkan di mana adalah sebuah kebijaksanaan. Melalui kalamullah, Allah tidak pernah mengajarkan untuk membedakan antara ilmu. Hadirnya sekularisme pada dunia Barat membuat bergesernya beberapa nilai dalam diri seorang muslim, termasuk diantaranya adalah pemisahan akan ilmu agama dan ilmu pengetahuan sehingga bersifat dikotomis. Buku ini ditulis sebagai buku pengayaan yang harapanya tidak hanya dapat memberikan wawasan tambahan kepada mahasiswa dan umum tentang kesetimbangan kimia dalam Islam. Akan tetapi menyadarkan kembali kepada pembaca bahwa segala ilmu yang ada di bumi ini bersumber dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Buku ini tidak hanya disajikan konsep kesetimbangan kimianya saja, melainkan disajikan pula konsep keislaman yang sudah dikaji sebelumnya melalui beberapa ahli. Adapun konsep keislaman yang tercakup dalam buku ini adalah ayat Al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Akidah Akhlak, dan Sejarah yang berkaitan dengan konsep kesetimbangan kimia. Pada akhirnya buku ini membuktikan bahwa ilmu kimia dengan Islam merupakan dua hal yang tidak dikotomis, keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain.