Buku ini terdiri dari beberapa bab Bab pertama membahas tentang dasar dasar filsafat bab dua tentang pendidikan bab tiga tentang dasar dasar filosofis Pendidikan bab empat tentang hakekat manusia bab lima tentang filsafat pendidikan pragmatisme Jhon Dewey Selanjutnya bab enam membahas tentang filsafat pendidikan perenialisme bab tujuh tentang filsafat pendidikan dan rekonstruktifisme budaya bab delapan tentang filsafat pendidikan behaviorisme Filsafat mulai dengan rasa heran ingin tahu bertanya tentang apa saja dan berspekulasi tentang jawaban atas semua pertanyaan dan keheranan tersebut Sumantri 2003 berpendapat bahwa orang yang berfilsafat diumpamakan orang yang kakinya berpijak di bumi sedangkan mukanya tengadah ke atas melihat bintang bintang di langit Karakteristik berfikir filsafat merupakan berfikir secara menyeluruh Dia selalu ingin tahu dengan meng ajukan pertanyaan pertanyaan seperti apa mengapa bagaimana dimana bilamana sehingga orang yang ver filsafat melakukan spekulasi Pertanyaan pertanyaan tersebut akan semakin meluas jawabannya bilamana akan mempertanyakan hakikat manusia Setiap orang dapat berspekulasi dalam kehidupan sehari hari karena spekulasi merupakan kegiatan yang paling mudah dilakukan dalam berfilsafat sebab setiap orang memerlukan imajinasi dan ingin mempertanyakan banyak hal Akan tetapi dari berbagai pertanyaan yang diajukan orang hanya sebagian saja yang termasuk dalam kategori pertanyaan filosofis Seiring dengan perkembangan peradaban manusia berkembang pula isi dan bentuk peradaban itu sendiri termasuk perkembangan penyelenggaraan pendidikan Hal ini sejalan dengan kemajuan manusia pemikiran manusia dalam pemikiran dan ide ide tentang pendidikan Melalui pendidikan manusia tidak sekadar sebagai potensi demografikal tetapi secara sadar melaksanakan tugas dan panggilan eksistensinya sebagai potensi kultural Dwi Siswoyo 2007 menjelaskan Sejarah dunia yang sebelumnya dapat dipandang sebagai sejarah alam Kosmik Fisikal semata mata sebuah Sejarah Kebudayaan Sejarah manusia menjadi sejarah kemanusiaan dan tumbuh berkembang terus menerus sampai dengan saat ini dan masa yang akan datang Proses perkembangan kebudayaan tersebut pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting karena menurut Siswoyo pendidikan merupakan suatu fungsi internal dalam proses kebudayaan itu melalui mana manusia dibentuk dan membentuk dirinya Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama membahas tentang dasar – dasar filsafat, bab dua tentang pendidikan, bab tiga tentang dasar-dasar filosofis Pendidikan, bab empat tentang hakekat manusia, bab lima tentang filsafat pendidikan pragmatisme (Jhon Dewey). Selanjutnya bab enam membahas tentang filsafat pendidikan perenialisme, bab tujuh tentang filsafat pendidikan dan ...rekonstruktifisme budaya, bab delapan tentang filsafat pendidikan behaviorisme Filsafat mulai dengan rasa heran, ingin tahu, bertanya tentang apa saja, dan berspekulasi tentang jawaban atas semua pertanyaan dan keheranan tersebut. Sumantri (2003) berpendapat bahwa orang yang berfilsafat diumpamakan orang yang kakinya berpijak di bumi sedangkan mukanya tengadah ke atas melihat bintang-bintang di langit. Karakteristik berfikir filsafat merupakan berfikir secara menyeluruh. Dia selalu ingin tahu, dengan meng-ajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ‘apa’, ‘mengapa’, ‘bagaimana’, ‘dimana’, ‘bilamana’, sehingga orang yang ver-filsafat melakukan spekulasi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan semakin meluas jawabannya bilamana akan mempertanyakan hakikat manusia. Setiap orang dapat berspekulasi dalam kehidupan sehari-hari, karena spekulasi merupakan kegiatan yang paling mudah dilakukan dalam berfilsafat, sebab setiap orang memerlukan imajinasi dan ingin mempertanyakan banyak hal. Akan tetapi dari berbagai pertanyaan yang diajukan orang, hanya sebagian saja yang termasuk dalam kategori pertanyaan filosofis. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, berkembang pula isi dan bentuk peradaban itu sendiri termasuk perkembangan penyelenggaraan pendidikan. Hal ini sejalan dengan kemajuan manusia pemikiran manusia dalam pemikiran dan ide-ide tentang pendidikan. Melalui pendidikan, manusia tidak sekadar sebagai potensi demografikal tetapi secara sadar melaksanakan tugas dan panggilan eksistensinya sebagai potensi kultural. Dwi Siswoyo (2007) menjelaskan Sejarah dunia yang sebelumnya dapat dipandang sebagai sejarah alam Kosmik-Fisikal semata-mata sebuah Sejarah Kebudayaan. Sejarah manusia menjadi sejarah kemanusiaan, dan tumbuh berkembang terus menerus sampai dengan saat ini, dan masa yang akan datang. Proses perkembangan kebudayaan tersebut, pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting, karena menurut Siswoyo pendidikan merupakan suatu fungsi internal dalam proses kebudayaan itu melalui mana manusia dibentuk dan membentuk dirinya.