Pasca reformasi 1998 di Provinsi Lampung pemilihan gubernur periode 2002 2007 telah memicu konflik antarelite yang dilampiaskan melalui komunikasi politik permusuhan sepanjang tahun 2002 2008 Antagonisme komunikasi politik ini menjadi tema penelitian disertasi lalu disusun menjadi buku ini Diawali dengan aktivitas propaganda mengekspose tema kerakyatan Kemudian permusuhan ancaman intimidasi dan pembunuhan karakter serta diakhiri dengan ekspose citra diri Komunikasi politik antagonistik dilakukan untuk meraih kekuasaan Namun studi kasus ini diperluas karena pola komunikasi politik antagonistik disadari atau tidak disadari telah membawa implikasi pada proses integrasi politik Namun integrasi politik dalam studi ini tidak lahir dari dinamika dan relasi antarelite sendiri Pasca reformasi 1998, di Provinsi Lampung pemilihan gubernur periode 2002-2007, telah memicu konflik antarelite, yang dilampiaskan melalui komunikasi politik permusuhan sepanjang tahun 2002-2008. Antagonisme komunikasi politik ini menjadi tema penelitian disertasi, lalu disusun menjadi buku ini. Diawali dengan aktivitas propaganda mengekspose tema kerakyatan. Kemudian, permusuhan, ancaman, intimidasi, dan pembunuhan karakter; serta ...diakhiri dengan ekspose citra diri. Komunikasi politik antagonistik dilakukan untuk meraih kekuasaan. Namun, studi kasus ini diperluas, karena pola komunikasi politik antagonistik disadari atau tidak disadari telah membawa implikasi pada proses integrasi politik. Namun, integrasi politik dalam studi ini tidak lahir dari dinamika dan relasi antarelite sendiri.